Hari ini, Selasa (2/6) seminggu setelah kepergianmu Mama menghadap Tuhan. Masih teringat jelas kejadian sepekan silam. Jam demi jam, menit demi menit, bahkan detik demi detik, yang kuhabiskan denganmu kala itu.
Hari ini, seminggu yang lalu, dunia serasa runtuh saat melihat mama tersenyum, senyum untuk terakhir kalinya. Hari ini, seminggu yang lalu, airmataku tumpah ruah, aku menangis sampai terisak. Hal yang paling jarang aku lakukan. Bahkan saat Papa meninggal aku tak menangis seperti ini. Hari ini, seminggu yang lalu, ingin rasanya menyalahkan diri sendiri karena tak mampu membuat Mama bertahan lama, ingin mempertanyakan keberadaan Tuhan yang seperti tak mendengar doa-doaku.
Ma, sekarang tak ada lagi yang akan memintaku membawa sesuatu saat aku pulang hangout dengan sahabat-sahabatku, tak akan ada lagi yang menungguku pulang piket dan membuatkanku teh, tak ada lagi sekuat instingmu yang begitu aku sakit perut langsung tahu kalau aku makan mi instan.
Ma....sudah seminggu...Rindu ini memuncak.
Tapi aku harus kuat...ya aku harus kuat. Seperti pesanmu saat Papa meninggal empat tahun yang lalu. "Jangan larut dalam kesedihan, jangan jadi seperti orang yang tak punya pengharapan dalam Tuhan". Ya itu pesanmu Ma...Katamu kala itu, seseorang yang dibentuk dengan pergumulan akan menjadi kuat.
AKU HARUS KUAT...sejak hari pertama kepergianmu, semua orang mengatakan bahwa aku harus kuat, harus bisa melanjutkan sisa kehidupanku. Kalau aku kuat, itu bisa membanggakanmu. Sahabat-sahabatku mengatakan bahwa hal ini diizinkan Tuhan terjadi dalam hidupku karena aku orang yang kuat, orang yang tegar menghadapi pergumulan. Jujur, walaupun aku tak sekuat yang dibayangkan atau dilihat orang-orang, tapi aku harus berusaha kuat.
KALAU BADAI SEBELUMNYA BISA KULEWATI, BADAI KALI INI PASTI BISA KULEWATI
Ma....sudah seminggu...Rindu ini memuncak.
Tapi aku harus kuat...ya aku harus kuat. Seperti pesanmu saat Papa meninggal empat tahun yang lalu. "Jangan larut dalam kesedihan, jangan jadi seperti orang yang tak punya pengharapan dalam Tuhan". Ya itu pesanmu Ma...Katamu kala itu, seseorang yang dibentuk dengan pergumulan akan menjadi kuat.
AKU HARUS KUAT...sejak hari pertama kepergianmu, semua orang mengatakan bahwa aku harus kuat, harus bisa melanjutkan sisa kehidupanku. Kalau aku kuat, itu bisa membanggakanmu. Sahabat-sahabatku mengatakan bahwa hal ini diizinkan Tuhan terjadi dalam hidupku karena aku orang yang kuat, orang yang tegar menghadapi pergumulan. Jujur, walaupun aku tak sekuat yang dibayangkan atau dilihat orang-orang, tapi aku harus berusaha kuat.
KALAU BADAI SEBELUMNYA BISA KULEWATI, BADAI KALI INI PASTI BISA KULEWATI