![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio7vZAHioFp1yvBS75WIT2N1-7MWbbNrE3hBMORdkgdWBjD0eheo1GlW8Hd89T2lWSh5ToDEmgwYC5g2xXwWDYluHQdbUmNzQQ5bEujmrfVSCcS6oR3TAB-DFWq0lsoEC1GSU3X4UgvI61/s320/anjing.jpg)
Ini sebenarnya catatan teman baikku Mougly BM...tapi aku suka sama tulisan ini..emang terjadi di sekitar kita loh....
Anjing dan Kita
Kita kadangkala melontarkan nama binatang ini ketika “tensi darah naik”,
Bahkan tak jarang kita mengumpamakan seseorang dengan binatang yang dianggap paling hina dan diharamkan ini ….
Namun sadarkah kita, dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bersikap maupun berinteraksi kita tidak lebih dari binatang ini,
Mulai dari mengendus, menjilat hingga menggonggong kerap kali kita lakoni untuk biasa bertahan hidup
Di dunia Politik sikap ini sudah menjadi hal yang lumrah dan mungkin harus dilakukan, malah menurut saya bukan hanya mengendus, menjilat dan menggonggong yang harus dilakukan namun saling gigit menggigit juga harus dipraktekkan layaknya anjing menggigit tulang atau memperebutkan sesuatu
Bukan hanya dalam dunia Politik, dalam roda pemerintahan sikap dan prilaku anjing harus diperagakan jika ingin mendapat posisi yang strategis,
Jadi sudah menjadi hal yang lumrah jika di tatanan birokrat ada sejumlah pejabat yang setiap hari mengendus mencari tahu situasi dan perkembangan, setelah mengetahui arah dan sasaran maka jilat menjilat dimulai layaknya anjing menjilat majikannya untuk mendapatkan belaian atau pujian kendati hasil kerja tidak sesuai dengan lembutnya atau halusnya jilatan….
Itu mengendus dan menjilat. Sedangkan menggonggong juga menjadi hal yang lumrah, dimana kita tidak akan berhenti berteriak dan berkoar-koar sebelum apa yang kita inginkan tercapai, jika perlu suara semakin ditinggikan bahkan tidak menutup kemungkinan media publikasi dimanfaatkan agar lolongan semakin tersebar….
Namun setelah jabatan atau apa yang dicita-citakan terwujud. Gonggongan akan hilang dengan sendirinya dan mulai menikmati hasil dari yang katanya “jerih payah” walau hanya sesaat, dan ketika semua dirasa habis maka lolongan akan kembali terdengar.
Untuk itu jika kita ingin sukses dalam meniti karir alangkah lebih baik belajar kepada anjing dan mempraktekkan segala tingkah lakunya. Jadi kita dengan anjing tidak jauh beda….sama-sama mengendus, menjilat, menggonggong serta menggigit dalam bertahan hidup…..
mungkin yang membedakan hanya wujud saja, namun dalam bersikap kerap kali kita tidak lebih dari binatang...Anjing...
Kita kadangkala melontarkan nama binatang ini ketika “tensi darah naik”,
Bahkan tak jarang kita mengumpamakan seseorang dengan binatang yang dianggap paling hina dan diharamkan ini ….
Namun sadarkah kita, dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bersikap maupun berinteraksi kita tidak lebih dari binatang ini,
Mulai dari mengendus, menjilat hingga menggonggong kerap kali kita lakoni untuk biasa bertahan hidup
Di dunia Politik sikap ini sudah menjadi hal yang lumrah dan mungkin harus dilakukan, malah menurut saya bukan hanya mengendus, menjilat dan menggonggong yang harus dilakukan namun saling gigit menggigit juga harus dipraktekkan layaknya anjing menggigit tulang atau memperebutkan sesuatu
Bukan hanya dalam dunia Politik, dalam roda pemerintahan sikap dan prilaku anjing harus diperagakan jika ingin mendapat posisi yang strategis,
Jadi sudah menjadi hal yang lumrah jika di tatanan birokrat ada sejumlah pejabat yang setiap hari mengendus mencari tahu situasi dan perkembangan, setelah mengetahui arah dan sasaran maka jilat menjilat dimulai layaknya anjing menjilat majikannya untuk mendapatkan belaian atau pujian kendati hasil kerja tidak sesuai dengan lembutnya atau halusnya jilatan….
Itu mengendus dan menjilat. Sedangkan menggonggong juga menjadi hal yang lumrah, dimana kita tidak akan berhenti berteriak dan berkoar-koar sebelum apa yang kita inginkan tercapai, jika perlu suara semakin ditinggikan bahkan tidak menutup kemungkinan media publikasi dimanfaatkan agar lolongan semakin tersebar….
Namun setelah jabatan atau apa yang dicita-citakan terwujud. Gonggongan akan hilang dengan sendirinya dan mulai menikmati hasil dari yang katanya “jerih payah” walau hanya sesaat, dan ketika semua dirasa habis maka lolongan akan kembali terdengar.
Untuk itu jika kita ingin sukses dalam meniti karir alangkah lebih baik belajar kepada anjing dan mempraktekkan segala tingkah lakunya. Jadi kita dengan anjing tidak jauh beda….sama-sama mengendus, menjilat, menggonggong serta menggigit dalam bertahan hidup…..
mungkin yang membedakan hanya wujud saja, namun dalam bersikap kerap kali kita tidak lebih dari binatang...Anjing...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar