Rabu, 14 September 2011

The Art of Love (II)

Pria dan wanita diciptakan berbeda, entah itu karakter atau sifat. Dan setiap orang punya kebutuhan yang mesti di penuhi. And it's so fun belajar dengan mengamati orang-orang yang di sekeliling kita, find out the needs, dan fill the needs (I'm learning by watching people hehehehehe)

Nah ada 5 bahasa cinta untuk mengungkapkan rasa cinta dan juga untuk dicintai

1. Words (kata-kata)
Words are important. Kata-kata seseorang memiliki kemampuan untuk membangun (dengan ngomongin yang positif) dan juga kemampuan untuk menghancurkan (dengan ngomongin yang negatif). So, lidah kita ini punya power buat membuat hari seseorang itu baik atau malah sebaliknya.

Buat pasangan-pasangan,apalagi buat para cowok, perlu banget bilang sama ceweknya "I Love you", gak cuma sekali-kali. Let them know that you love her by saying the word. Bukannya buat ngegombal, tapi biasanya cewe tuh seneng banget kalo cowonya bilang i luv you.

2. Gift (Hadiah)
Ada tipe yang senang memberi dan juga senang diberi (kalo yang ini sih kayaknya semua seneng deh hehehehehehe). Kasusnya,mungkin cowok kamu gak pernah ngomong "I Love You" tapi dia sering memberikan sesuatu ke kamu. Nah itu tuh dia lagi berusaha bilang "I Love You", cuma mungkin dia tipenya yang gak pernah ngungkapin lewat omongan.

Cara yang satu ini bisa dicombine dengan ngomong "I Love You" juga sama pacar kamu. Kamu mesti bisalah ngenalin pacarmu.

3. Touch (Sentuhan)
Physical touch itu penting banget antar orangtua dan anak,dan juga antar pasangan apalagi yang sudah married. Buat pasangan,sentuhan ini busa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya pegang tangan, pijit punggung, etc.

Tapi yang satu ini agak dilema juga, apalagi yang buat pasangan. Cowok-cowok mesti ngerti waktu kamu menyentuh cewek kamu, itu gak berarti mengarah ke sexual bagi si cewek. Dan cewek juga mesti hati-hati,karena biasanya cowok mengarah ke sexual. Jadi kalian cewek dan cowok,mesti ngebatasin hal yang satu ini.

Sentuhan ini mengandung arti yang dalam banget,lebih dalam dari sekedar kata-kata. Contoh : kalau kamu datang ke pemakaman ibu temanmu, gak mesti ngomong apa-apa, kamu cuma perlu sentuh punggungnya dan belai-belai atau peluk dia, then suddenly dia bakal nangis dan ngerasa aman di pelukan kamu.

4. Time (waktu)
Waktu adalah hal yang paling penting juga dalam sebuah hubungan. I'm talking about "Quality Time". Maksudnya, kamu bisa saja bersama pacar kamu seharian,tapi mungkin kalian berdua malah sibuk dengan urusannya masing-masing. See? To give time means to give attention. Coba deh ambil satu hari atau beberapa jam barengan buat saling give attention each other. So, bukan cuma datang ke rumahnya dan diam sampe malam,tapi gak ngobrol apa-apa. Give attention to him/her.

5. Action
Ekspresikan cinta kamu lewat melayani dia. Meeting the needs in a practical way. Contohnya : seorang menantu yang gak suka ngomong,maksudnya gak terlalu banyak negegunain kata-kata,tapi waktu dia datang ke mertuanya, selalu dia pasti bantuin mertuanya beres-beres dapurlah,atau apa saja. So gak cuma kata-kata doang,tapi words bisa dicombine sama action bisa jadi kombinasi yang bagus banget.

Love is not a feeling. To give love,expression is demanded.

Sabtu, 10 September 2011

Bayi Gizi Buruk Itu Akhirnya Meninggal Dunia


Sebuah rumah sederhana di Kelurahan Tolour, Kecamatan Tondano Timur dipenuhi warga berkumpul, mereka duka. Puluhan warga yang berkumpul di rumah papan yang berdiri diatas genangan air nampak sedih memperhatikan sesosok tubuh bayi mungil yang terbaring kaku di kasur.

SEBAGIAN besar dari mereka meneteskan air mata menahan haru melihat nyawa bayi kecil yang akan genap berusia dua tahun pada 25 September mendatang terbujur kaku. Tubuh kecilnya terlihat kurus dibalut selimut kecil berwarna biru. Wajah bayi mungil ini nampak tenang seolah bahagia lepas dari derita yang dialaminya sembilan bulan terakhir.

Zefanya Sarapung akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (9/9) di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sam Ratulangi Tondano, sekitar pukul 04.30 Wita. Saat itu, bayi mungil ini meninggal setelah berjuang melawan rasa sakit yang menderanya selama 10 hari sejak dirawat di rumah sakit tersebut.

Kisah pilu Zefanya bermula setahun lalu saat ayahnya meninggal dunia. Sejak saat itu, Zefanya yang baru berusia setahun lebih dibawah ibunya, Anita Lesar ke rumah kakek dan neneknya. Namun bukannya merawat sang buah hati, Anita malahan meninggalkan anaknya dan pergi keluar daerah dengan alasan bekerja. Sejak saat itu, Anita tidak pernah lagi datang melihat anaknya.

Kehidupan Zefanya yang dirawat kakek dan neneknya ini semakin sulit, karena kehidupan ekonomi mereka ternyata sangat sulit. Kakeknya hanya bekerja menjadi penambal ban yang penghasilanya sering tidak cukup untuk makan sehari‑hari.

Suatu ketika, Zefanya menderita sakit demam, namun karena tidak memiliki uang, bayi ini tidak dibawa ke dokter untuk mendapat perawatan. Bahkan bayi ini tidak pernah dibawa ke posyandu untuk pemeriksaan kesehatan.

"Saya sangat sedih melihat bayi itu (Zefanya), karena tidak dirawat secara baik. Keluarga mereka beralasan tidak punya uang untuk berobat," ujar seorang warga yang tinggal dekat rumah kakek dan nenek Zefanya.

Martha, nenek Zefanya mengatakan, kehidupan keluarga mereka sangat sulit. Menurutnya, dia dan suaminya telah berupaya menjaga kesehatan cucunya, namun karena keterbatasan uang, mereka terpaksa harus memberi Zefanya makanan seadanya.

"Kami hanya bergantung dari hasil kerja suami saya yang tidak seberapa. Kami sebenarnya menginginkan yang terbaik untuk cucu kami, namun kami tidak berdaya karena tidak memiliki uang," ujar Martha.

Akibat kesulitan keuangan itu, kondisi kesehatan Zefanya terus menurun. Berat badannya bayi ini tidak bertambah, malahan semakin merosot. Kondisi ini terus terjadi selama berbulan‑bulan sampai akhirnya akhir Agustus silam, kondisi kesehatan Zefanya semakin merosot dan harus dibawa ke RSUD Sam Ratulangi Tondano.

Saat dibawa ke rumah sakit, berat badan Zefanya hanya enam kilogram, padahal usianya hampir dua tahun. Tubuhnya sangat kurus, sehingga sebagian besar tulangnya terlihat menonjol. Selama dirawat di rumah sakit, Zefanya hanya bisa menangis menahan sakit pada tubuhnya. Namun derita itu kini telah berakhir dan berganti duka bagi orang‑orang yang mencintainya.

Dalam rumah sederhana itu, Betty Politon (45), nenek Zefanya dari pihak ayahnya nampak berlinang air mata melihat cucu yang disayanginya telah meninggal. Seolah ada rasa bersalah dalam dirinya yang tidak bisa memperhatikan pertumbuhan cucu perempuannya itu. Dirinya berujar, awalnya mereka tidak mengetahui kalau Zefanya mulai menderita gizi buruk.

"Beberapa bulan terakhir saya selalu mengunjungi Zefanya di rumah kakek dan neneknya dari pihak ibu. Saya selalu membawa susu, makanan bayi, dan biskuit agar Zefanya bisa kembali sehat. Namun kenyataan berkata lain, karena bayi ini lebih dahulu dipanggil Tuhan," ujarnya.

Betty mengatakan, semua anggota keluarganya sangat kehilangan sosok bayi yang cantik dan ceria ini. Menurutnya, saat ini mereka hanya bisa menabahkan diri dan menerima kenyataan Zefanya telah meninggalkan mereka semua.

Berdasarkan keterangan Direktur RSUD Sam Ratulangi Tondano, dr Ani Suronoto mengatakan, Zefanya Sarapung meninggal karena infeksi akut pada perut balita tersebut.

Suronoto menjelaskan, pihaknya telah berupaya maksimal mengobati balita tersebut, namun kondisi infeksi yang terlalu parah dan kondisi badan yang terlalu kurus membuat upaya medis yang dilakukan tidak berdampak maksimal. Berat badan Zefanya saat dibawah ke rumah sakit hanya enam kilogram, padahal umurnya hampir dua tahun.

Kondisi tubuh Zefanya memang sangat memprihatinkan, karena tubuh mungilnya terlihat seperti kulit bungkus tulang. Hampir semua tulangnya terlihat menonjol keluar.

"Bayi itu menderita infeksi akut pada bagian perut. Infeksi ini dikarenakan gizi buruk yang telah berlangsung lama. Untuk membantu keluarga, kami mengratiskan semua biaya berobat semala di rumah sakit," ujar Suronoto.
=================================================================

Waktu membaca berita ini, dada serasa sesak...di tanah yang berlimpah berkat, tanah Minahasa ternyata masih ada juga bayi yang menderita gizi buruk. Orangtua sang bayi tak bisa memberikan gizi yang baik untuk anaknya karena kekurangan keuangan.

Sempat bertanya dalam hati, apakah program pemberian makanan tambahan yang sering dilakukan oleh Dinas Kesehatan, menyentuh hingga ke masyarakat bagian bawah? Atau jangan-jangan program ini hanya sekedar program, dananya dicairkan tapi tidak dilaksanakan.

Mari berdoa agar tidak ada lagi bayi di tanah Sulawesi Utara ini yang mengalami gizi buruk.

Kamis, 08 September 2011

Galau.....



Kata ini lagi 'happening' di dunia maya apalagi bagi para pengguna jejaring sosial. Setiap kali melihat time line Twitterku, ada saja yang menulis kalau mereka sedang galau. Gak tua, gak muda, semuanya sering menulis kata galau.

Sumpah...awalnya aku bingung dengan kata ini. Karena rasa penasaran, akhirnya aku pun mencari arti kata ini di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menjadi "Kitab Sakti" untuk para editor.

Kaget....saat pertama kali melihat arti kata ini pada baris pertamanya. Menurut KBBI, galau berarti sibuk beramai-ramai. Nah loh...bingung? So pasti, karena kalau dilihat dari twit teman-teman, mereka lebih menggambarkan arti galau itu dengan sedih.

Untungnya ada penjelasan berikutnya dari KBBI. Ternyata galau itu bisa juga berarti kacau tidak keruan (pikiran). Hmmm.... Akhirnya aku mengerti juga.

Sejak awal, ingin sekali menggunakan kata ini. Tapi karena masih belum mengerti arti yang sebenarnya, maka niat itu diurungkan. Baru dipergunakan ketika mendapat penjelasan dari sang kitab sakti KBBI.

Sekarang, sejak tahu artinya, kalau perasaan lagi tidak menentu, aku tak sungkan menggunakan kata "Galau". Meskipun beberapa teman sering kritik kalau mereka melihat "kicauan kegalauanku" di garis waktu Twitter.

Rabu, 07 September 2011

Keluar dari Zona Nyaman....

Keluar dari zona nyaman....yup kalimat ini menjadi "trending topic" pembicaraanku dengan Fatchur, Jumat (19/8) dini hari.

Berada di zona nyaman memang membuat orang terlena. Tapi tanpa kita sadari bahwa justru di zona nyaman inilah ada begitu banyak hal yang dapat membuat kepekaan kita berkurang. Mungkin karena terlalu berpikir bahwa everything gonna be alright kalau kita ada di zona ini.

Ada banyak contoh kasus. Nazaruddin misalnya. Berada di zona nyaman sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat. Si Udin ini berpikir ketika dia berada di bawah "perlindungan" partai penguasa maka sekalipun dia melakukan kesalahan pasti akan dibela Sang Penguasa. Hehehehehehehe....

Oke...sebenarnya kalimat ini keluar saat aku dan Fatchur membicarakan mengenai rencana resignnya dia dari kantor yang sekarang. Memang benar kantor yang sekarang merupakan "zona nyaman". Gaji memadai, diberi fasilitas pendukung, kerja santai (untuk seorang desain grafis). Tapi karena kenyamanan yang diberikan itu, kreatifitasnya bisa terbunuh.

Keluar dari zona nyaman, tak hanya membutuhkan pemikiran yang panjang, tapi juga memerlukan kenekatan. Yah...harus nekat. Bayangkan saja, selama bertahun-tahun menikmati kenyamanan, sekarang harus keluar. Berusaha untuk memulai dari awal.

Tapi ketika kita keluar dari zona nyaman, kita akan belajar untuk lebih hati-hati, kita akan belajar untuk bertahan, dan kita pasti tak akan bergantung pada sesuatu.

Lihatlah Rajawali yang menggoyangkan sarangnya untuk melatih anaknya terbang. Bukan untuk mencelakakan anaknya, tapi untuk membuat para rajawali kecil itu berani menghadapi badai......

Better to Give than to Take


Ada satu hal yang mesti kita belajar,yaitu soal memberi atau giving. I dunno why this idea come up in my mind,but i think its true.

Salah satu hal buat menghancurkan rasa egonsentrik kita yang guede banget adalah dengan memberi.

So, giving is fun. And actualy, dengan memberi kamu sedang menerima. Because when you give,you will receive.

Dalam semua hal, for example dalam masalah hubungan antar temen atau even pacar. I say this : lebih berharga orang yang memberi daripada menerima.

Dan yang namanya memberi ada bermacam-macam.

Ada yang suka memberi tapi dengan motif supaya kepuji,ada juga yang memberi karena gak enak.

Nah ada juga yang memberi dengan tujuan menghina,tapi yang paling sensasional adalah waktu kamu memberi dengan tulus.

Memberi dari hati pasti gak akan ngarepin balasan. Dan itu yang perlu kita belajar hari-hari ini buat mengencourage orang-orang sekililing kita. Show them that you care !

Dan yang namanya memberi,bukan cuma sebatas hadiah mahal ato berlian dan emas berkilo-kilo.

Tapi mulai dari yang simple banget, give time to listen, give time to praise someone today, give letter for encouragement, or maybe sms or send Blackberry Messenger (tapi bukan broadcast message yah) , or maybe a call just to say "hello", atau some other creative idea to make this world better place to live.