Pesona Pantai Tanjung
MerahTanjung Merah kecamatan Matuari terdapat pantai yang kerap dijadikan
sebagai tujuan wisata. Yang lebih dikenal dengan pantai Tanjung Merah sesuai
dengan lokasinya. Pantai Tanjung Merah ini sendiri kurang lebih berjarak
sembilan kilo meter dari Pusat Kota Bitung.
Dan akses menuju lokasi wisata
alam ini boleh dikatakan sangat menunjang, karena sebagian besar sudah dilapisi
dengan aspal serta dapat dijangkau dari berbagai lokasi. Entah itu dari arah
Manado maupun dari Bitung sendiri, kita begitu mudah untuk menemukan lokasi
pantai ini dan tidak perlu takut dengan kondisi jalan apalagi untuk tersesat.
Sebab jalan menuju ke lokasi pantai Tanjung Merah pada umumnya saling
berhubungan kendati harus masuk keluar jalan kampung Tanjung Merah.
Desiran angin dan gemuruh ombak
yang menghantam pasir berwarna hitam yang ada di lokasi wisata Tanjung merah
menyambut kedatangan penilis. Indah dan mengagumkan, itulah kesan pertama
begitu menginjakkan kaki di salah satu lokasi wisata yang dimiki Bitung ini.
Seakan kita tidak percaya jika kota yang lebih dikenal dengan industrinya
memiliki lokasi pantai yang tak kalah indahnya dari sekian pantai yang ada di
Sulut.
Kendati pasir pantainya yang
berwarna hitam namun pemandangan dan lokasinya cukup menanjubkan.Namun sayang
salah satu kekayaan yang dimiliki Bitung ini terkesan dibiarkan atau
terbengkalai. Hal ini sangat jelas dari lokasi pintu masuk hingga ke bibir
pantai. Dimana fasilitas untuk para wisatawan belum ada, padahal nama pantai
ini sudah dikenal di luar. Dan menurut informasi, setiap akhir pekan lokasi ini
tidak pernah sepi dari pengunjung. Apalagi dimusim libur sekolah seperti sekarang
ini. Tapi lagi-lagi sayang lokasi ini belum mendapat perhatian dari Pemkot
Bitung untuk membenahi agar lebih menarik lagi.
Menurut penuturan salah seorang
penjaga di lokasi tersebut Olla Sueb, lokasi yang menawan tersebut selama ini
hanya dikelola secara mandiri tanpa campur tangan dari Pemkot Bitung. Yang
mengakibatkan mereka tidak sanggup untuk melengkapi fasilitas wisata di lokasi
tersebut.“Kami sudah beberapa kali untuk meminta bantuan modal ke Pemkot Bitung
lewat Dinas Pariwisata, namun sampai sekarang belum ada respon. Padahal kami
juga ingin mengembangkan lokasi ini seperti lokasi wisata pantai lainnya,” kata
Sueb.
Rupanya pantai yang indah dan
menawan ini hanya dikelola secara manual oleh warga yang ada di seputaran
lokasi, dengan hanya mengandalkan biaya masuk ke lokasi dari pengunjung. Dan
menurut penuturan warga biaya tersebut hanya cukup untuk membiayai mereka makan
sehari-hari.
Jadi untuk membenahi lokasi
tersebut agar lebih baik lagi mereka mengaku tidak memiliki dana yang cukup.Tak
hanya perhatian, namun sepanjang lokasi pantai ini aneka sampah plastik berupa
bekas pembungkus makanan dan minum menghiasi pantai. Seakan bersaing dengan
dedaunan pohon yang juga menutupi pasir dipantai itu. Hal ini dikarenakan belum
adanya wadah atau tempat bagi para pengunjung untuk membuang sampah. Sehingga
wisatawan yang datang ke lokasi ini dengan bebas membuang sampah sesuka
mereka dan tentu akibat tidak adanya tempat sampah maka kesan kotor tidak dapat
terhindarkan.