Rabu, 22 Februari 2012

Wakil Rakyat dan Barang Mewahnya

Tahu lagunya Iwan Fals yang Wakil Rakyat (mungkin bukan itu judulnya)? Satu di antara liriknya adalah "Wakil Rakyat seharusnya merakyat"......Kalau dengar lagu itu emang sedikit menggilitik. Apalagi melihat wakil rakyat kita yang duduk di kursi DPRD. Apakah mereka merakyat? I don't think so.

Saya tidak akan membahasa soal kinerja mereka...tapi kali ini tergelitik untuk menulis mengenai penampilan mereka , but i'm not a fashion police loh...hehehehehehehe....Sudah dua kali saya mendapat pos liputan di DPRD Sulut. Jujur agak malas datang ke kantor yang sering disebut gedung cengkih oleh warga bumi nyiur ini. Hal ini dikarenakan, ketidakpastian jam kerja dari para wakil rakyat yang terhormat, tapi sudahlah...

Balik lagi soal tampilan para wakil rakyat ini. Mengapa saya mengatakan mereka tidak merakyat? Barang-barang yang mereka gunakan mulai dari mobil, sepatu, tas, telepon genggam, kacamata, semuanya merupakan barang bermerek. Kita tahu bersama kalau  barang-barang bermerek apalagi merek terkenal, harganya pasti tidak murah.Misalnya untuk membeli satu kacamata merek O***y (gak boleh sebut jelas mereknya :p) bisa menanggung makan selama seminggu untuk beberapa keluarga.

Suatu ketika, saat sedang liputan rapat paripurna, saya berdiri di depan pintu masuk. Satu per satu para wakil rakyat ini masuk ke ruang rapat. Bak selebriti yang lagi berjalan di karpet merah, gaya mereka juga tak kalah kerennya. Gak anggota dewan perempuan atau laki-laki gayanya top markotop deh. Kalau yang perempuan, sepengamatan saya, ajang rapat paripurna seperti menjadi ajang pamer gaya atau fashion. 


Bayangkan saja, ada anggota dewan yang perempuan datang dengan sepatu hak tinggi sekitar 15 centimeter. Bukan sembarang merek, sepatu sang anggota dewan ini merupakan sepatu yang mereknya sama dengan yang digunakan Syahrini. Itu loh sepatu yang terkenal dengan "sol merahn"nya itu. 

Tak hanya sepatu, tas yang digunakan para wanita wakil rakyat ini juga merupakan merek terkenal. Tas dengan logo H di bagian depannya, itu selalu menjadi jinjingan mereka saat memasuki kantor DPRD ini.

Sempat satu kali, timbul pertanyaan di pikiranku "Apa semua anggota dewan yang perempuan harus menggunakan barang bermerek?" Hahahahahahaha bukannya sirik, tapi ini sungguh ironi. Masih banyak masyarakat di luar sana yang putus sekolah, masih ada bayi-bayi yang menderita gizi buruk, bahkan masih ada masyrakat yang harus meninggal karena tak sanggup membeli obat untuk menyembukan sakitnya.

Ah....jadi bingung............hahahahahahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar