Fiendzone…hmmm mungkin bagi sebagian orang
bingung apa sebenarnya friendzone ini. Saya pun demikian bingungnya. Di
jejaring social Twitter lagi trend ngomongin soal Friendzone. Rasa penasaran
dan insting jurnalis menuntun untuk mencari tahu apa sebenarnya Friendzone
tersebut. Setelah Googling akhirnya
ketemu artinya friendzone…
Friendzone
(abangzone, Adikzone, dll) itu zona keresahan, ketika kamu diam-diam mencintai
seseorang, tetapi masih saja terjebak dalam zona pertemanan yang nyaman.
Perasaan ini kalo dipendam bisa menyiksa rasanya.(@newspletter, 2013).
Bagi kaum cewek, friendzone bisa diartikan
sebagai suatu kecenderungan menjadikan seorang cowok yang baik dan dapat
diandalkan hanya sebagai teman, sementara kita lebih memilih jadian sama cowok
yang sering bikin nangis, mengeluh berjam-jam ditelepon mengenai betapa di
sekiling tidak ada kandidat cowok yang menarik untuk dijadikan pacar (I learning by watching n based on a true
story hahahaha curcol deh jadinya).
Sometimes, I think para cewek (termasuk saya)
tidak mengerti saat memasukkan seorang
cowok ke friendzone secara tidak langsung hal ini menghilangkan potensi
si cowok untuk jadi pacar atau secara tidak langsung mengatakan bahwa cowok itu
tidak cukup oke untuk dipertimbangkan menjadi kandidat pacar.
Biasanya kata-kata favorit yang dikatakan
untuk sang cowok yang kena friendzone seperti “Aku pengen deh someday punya
cowok baik dan bisa diandalkan seperti kamu (tapi bukan kamu)”. Saya pernah tanya ke seorang sahabat cowok (dia masuk friendzone aku gak sih?),
kira-kira kalau dia dibilang kayak begitu tanggapannya bagaimana dan jawabannya adalah.....
“Siapa sih cowok yang tak sebel kalau dijudge seperti itu?” (Oppss
jangan-jangan)..
Bagi yang berada di friendzone ada lagi
ungkapan yang paling sering diucapkan yaitu “Tapi teman kan lebih berharga
daripada pacar”…. Honestly percaya gak percaya menurutku cowok dan cewek itu
tidak bisa hanya menjadi teman (tapi
tidak menutup kemungkinan loh). Belajar dari pengalaman, suatu hari di saat
satu di antara kita memiliki pasangan atau bahkan berkeluarga, persahabatan
bisa merenggang. Kalau gak percaya silahkan buktiin sendiri. Saya pernah mengalami
hal tersebut, ketika persahabatan “sedikit
renggang” saat mempunyai pasangan apalagi berkeluarga.
Seorang teman yang sudah berkeluarga dan
cukup senior pernah berkata terimalah kenyataan bahwa satu-satunya cara untuk
tetap bisa bersama dengan seorang lawan jenis yang special di hati kita tuh
hanyalah dengan menikahinya (hai…hai kamu
yang pernah bilang hal ini ke saya pasti tertawa when u read this post
wakakakkaka)
Sebagai seorang cewek, saya mengerti bahwa
terkadang kita sering takut untuk jadian dengan sahabat cowok karena kita
berpikir kalau suatu saat nanti hubungan ada masalah, ke mana harus mencari
tempat bersandar ?(pake backsound Ratih
Purwarsih keren nih hehehe). Beberapa teman cowok yang pernah masuk
friendzone mengatakan alasan tersebut masih bisa diterima bagi sahabat cowo
yang jomblo seumur hidup. Kalau suatu hari sang sahabat cowok dapat pacar, dia
bakal sibuk sama pacarnya dan kita para cewek cuma jadi prioritas nomor sekian
di hidupnya. Saat itu terjadi semua sudah terlambat, dan kadang dalam hati kita cuma bisa ngelus dada sambil menyadari. “He could've been the best i've ever
had,...but oh, it's TOO LATE NOW !!!! (postingannya
banyak curcol neeh :p)
Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan
tentunya mempunyai resiko tersendiri. So, terserah kalian deh memilih melakukan
apa terhadap sahabat lawan jenis kamu, apalagi setelah baca postingan ini.
O..iya, ,postingan ini saya tulis dari sudut pandang saya sebagai seorang cewek
yak… ^v^