Jumat, 30 Desember 2011

Dia Sahabatku...Takkan Tergantikan

Setiap orang di dunia ini, siapapun dia pasti punya sahabat...Yang jadi sahabat pun tak harus berkelamin yang sama dengan kita, atau yang memiliki derajat sosial yang sama dengan kita.....

Apa sih sahabat itu? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka. Bahkan bagi dia orang yang selalu dekat dengannya di saat dia susah disebutnya sebagai "Malaikat"....heheheheheheh ( I'm not an angel my dear pren)

Aku punya seorang sahabat cowok (sebenarnya banyak sih)....ya...dia yang menyebut sahabat sebagai "Malaikat"...(gak perlu sebut nama, coz you know who you are :D ). Jangan ditanya deh soal kebaikannya pada diriku ini...terlalu banyak...sangat banyak...aku gak mampu menghitungnya saking banyaknya. Mau senang, mau susah, ada duit, gak ada duit, selalu bersama..berbagi bersama (bukan tagline iklan yak :p)

Tapi sayangnya, kedekatan kami terkadang disalah artikan oleh orang-orang di sekitar kami....Damn ini yang paling bikin aku kesal...Persahabatan itu akan menjadi renggang ketika disalah artikan oleh orang lain. Dari yang dulunya dekat banget, bisa jadi jauh banget...Itu sudah pernah kurasakan...Sejak sekolah aku lebih senang bersahabat dengan cowok..alasannya mereka lebih realistis dan gak lebay (in my humble opinion loh). Tapi terkadang karena permasalahan "dekat" inilah yang membuat aku dan sahabat-sahabat cowok akhirnya mulai jaga jarak...Sumpah...ini gak enak banget. Menimpali guyonan mereka, bukan berarti itu mengiyakan apa yang mereka katakan...Truly, aku hanya ingin mengimbangi saja...Itu Saja !!!!

Rasa itu, datang lagi..rasa takut ditinggalkan sahabat cowok hanya karena salah paham...Yah...aku takut kehilangan semuanya....aku takut kehilangan sahabatku yang baik...

DIA SAHABATKU....TAKKAN TERGANTIKAN !!!!!


"My dear pren...Aku nggak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Aku cuma berharap suatu hari nanti kalo dengar namaku, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.”

Sahabat Sejati

Tulisan berikut ini sungguh sangat menginspirasiku...Yeah...Sahabat Sejati ^^ *cekidot*

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??

Kamis, 29 Desember 2011

My First Christmas Without You

Lonceng natal bergema...kidung-kidung pujian berkumandang, suara kembang api dan petasan menggelegar....jeddeeeeaaarrr....rame sekali...Suasana natal memang selalu ramai...

Tahun ini, ada yang berbeda di keluargaku...Yup...untuk pertama kalinya merayakan Natal tanpa kehadiran Papa...BEDA itu pasti...Biasanya sehari sebelum Natal atau tepatnya tanggal 24 Desember, Papa orang paling sibuk. Begitu Mama pulang pasar, Papa pasti akan membantu untuk menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan kita santap bersama di hari Natal. Tapi semenjak kepergian Papa menghadap DIA yang punya kuasa di bumi dan di surga, semua jadi berubah. Tak ada lagi suara Papa di dapur, tak ada lagi teriakan Papa yang minta dibuatkan teh hangat saat dia membantu Mama masak di dapur.

Hari itu, 24 Desember 2011...sepulang dari pasar, Mama hanya duduk di ruang makan...tangannya masih memegang tas belanja, tapi Mama tak berhenti meneteskan air mata...Selama 32 tahun pernikahan Mama dan Papa, untuk pertama kalinya Mama harus menyiapkan hidangan Natal sendiri...

Begitu juga saat nyekar di makam Papa...air mata tak bisa dibendung lagi. Aku yang berusaha agar terlihat kuat di mata mama pun tak sanggup menahan air mataku...O God, this is my first christmas without Papa....Saat misa Natal aku selipkan doaku untuk Papa agar amal ibadahnya selama hidup bisa diterima oleh Tuhan....



Merry Christmas Dad....Luv u So much....

Rabu, 05 Oktober 2011

Lelaki Sejati

Seorang wanita bertanya pada Bundanya, bagaimana memilih lelaki sejati?
Bundanya menjawab,

Nak…

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya….

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran…..

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan…

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…

Rabu, 14 September 2011

The Art of Love (II)

Pria dan wanita diciptakan berbeda, entah itu karakter atau sifat. Dan setiap orang punya kebutuhan yang mesti di penuhi. And it's so fun belajar dengan mengamati orang-orang yang di sekeliling kita, find out the needs, dan fill the needs (I'm learning by watching people hehehehehe)

Nah ada 5 bahasa cinta untuk mengungkapkan rasa cinta dan juga untuk dicintai

1. Words (kata-kata)
Words are important. Kata-kata seseorang memiliki kemampuan untuk membangun (dengan ngomongin yang positif) dan juga kemampuan untuk menghancurkan (dengan ngomongin yang negatif). So, lidah kita ini punya power buat membuat hari seseorang itu baik atau malah sebaliknya.

Buat pasangan-pasangan,apalagi buat para cowok, perlu banget bilang sama ceweknya "I Love you", gak cuma sekali-kali. Let them know that you love her by saying the word. Bukannya buat ngegombal, tapi biasanya cewe tuh seneng banget kalo cowonya bilang i luv you.

2. Gift (Hadiah)
Ada tipe yang senang memberi dan juga senang diberi (kalo yang ini sih kayaknya semua seneng deh hehehehehehe). Kasusnya,mungkin cowok kamu gak pernah ngomong "I Love You" tapi dia sering memberikan sesuatu ke kamu. Nah itu tuh dia lagi berusaha bilang "I Love You", cuma mungkin dia tipenya yang gak pernah ngungkapin lewat omongan.

Cara yang satu ini bisa dicombine dengan ngomong "I Love You" juga sama pacar kamu. Kamu mesti bisalah ngenalin pacarmu.

3. Touch (Sentuhan)
Physical touch itu penting banget antar orangtua dan anak,dan juga antar pasangan apalagi yang sudah married. Buat pasangan,sentuhan ini busa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya pegang tangan, pijit punggung, etc.

Tapi yang satu ini agak dilema juga, apalagi yang buat pasangan. Cowok-cowok mesti ngerti waktu kamu menyentuh cewek kamu, itu gak berarti mengarah ke sexual bagi si cewek. Dan cewek juga mesti hati-hati,karena biasanya cowok mengarah ke sexual. Jadi kalian cewek dan cowok,mesti ngebatasin hal yang satu ini.

Sentuhan ini mengandung arti yang dalam banget,lebih dalam dari sekedar kata-kata. Contoh : kalau kamu datang ke pemakaman ibu temanmu, gak mesti ngomong apa-apa, kamu cuma perlu sentuh punggungnya dan belai-belai atau peluk dia, then suddenly dia bakal nangis dan ngerasa aman di pelukan kamu.

4. Time (waktu)
Waktu adalah hal yang paling penting juga dalam sebuah hubungan. I'm talking about "Quality Time". Maksudnya, kamu bisa saja bersama pacar kamu seharian,tapi mungkin kalian berdua malah sibuk dengan urusannya masing-masing. See? To give time means to give attention. Coba deh ambil satu hari atau beberapa jam barengan buat saling give attention each other. So, bukan cuma datang ke rumahnya dan diam sampe malam,tapi gak ngobrol apa-apa. Give attention to him/her.

5. Action
Ekspresikan cinta kamu lewat melayani dia. Meeting the needs in a practical way. Contohnya : seorang menantu yang gak suka ngomong,maksudnya gak terlalu banyak negegunain kata-kata,tapi waktu dia datang ke mertuanya, selalu dia pasti bantuin mertuanya beres-beres dapurlah,atau apa saja. So gak cuma kata-kata doang,tapi words bisa dicombine sama action bisa jadi kombinasi yang bagus banget.

Love is not a feeling. To give love,expression is demanded.

Sabtu, 10 September 2011

Bayi Gizi Buruk Itu Akhirnya Meninggal Dunia


Sebuah rumah sederhana di Kelurahan Tolour, Kecamatan Tondano Timur dipenuhi warga berkumpul, mereka duka. Puluhan warga yang berkumpul di rumah papan yang berdiri diatas genangan air nampak sedih memperhatikan sesosok tubuh bayi mungil yang terbaring kaku di kasur.

SEBAGIAN besar dari mereka meneteskan air mata menahan haru melihat nyawa bayi kecil yang akan genap berusia dua tahun pada 25 September mendatang terbujur kaku. Tubuh kecilnya terlihat kurus dibalut selimut kecil berwarna biru. Wajah bayi mungil ini nampak tenang seolah bahagia lepas dari derita yang dialaminya sembilan bulan terakhir.

Zefanya Sarapung akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (9/9) di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sam Ratulangi Tondano, sekitar pukul 04.30 Wita. Saat itu, bayi mungil ini meninggal setelah berjuang melawan rasa sakit yang menderanya selama 10 hari sejak dirawat di rumah sakit tersebut.

Kisah pilu Zefanya bermula setahun lalu saat ayahnya meninggal dunia. Sejak saat itu, Zefanya yang baru berusia setahun lebih dibawah ibunya, Anita Lesar ke rumah kakek dan neneknya. Namun bukannya merawat sang buah hati, Anita malahan meninggalkan anaknya dan pergi keluar daerah dengan alasan bekerja. Sejak saat itu, Anita tidak pernah lagi datang melihat anaknya.

Kehidupan Zefanya yang dirawat kakek dan neneknya ini semakin sulit, karena kehidupan ekonomi mereka ternyata sangat sulit. Kakeknya hanya bekerja menjadi penambal ban yang penghasilanya sering tidak cukup untuk makan sehari‑hari.

Suatu ketika, Zefanya menderita sakit demam, namun karena tidak memiliki uang, bayi ini tidak dibawa ke dokter untuk mendapat perawatan. Bahkan bayi ini tidak pernah dibawa ke posyandu untuk pemeriksaan kesehatan.

"Saya sangat sedih melihat bayi itu (Zefanya), karena tidak dirawat secara baik. Keluarga mereka beralasan tidak punya uang untuk berobat," ujar seorang warga yang tinggal dekat rumah kakek dan nenek Zefanya.

Martha, nenek Zefanya mengatakan, kehidupan keluarga mereka sangat sulit. Menurutnya, dia dan suaminya telah berupaya menjaga kesehatan cucunya, namun karena keterbatasan uang, mereka terpaksa harus memberi Zefanya makanan seadanya.

"Kami hanya bergantung dari hasil kerja suami saya yang tidak seberapa. Kami sebenarnya menginginkan yang terbaik untuk cucu kami, namun kami tidak berdaya karena tidak memiliki uang," ujar Martha.

Akibat kesulitan keuangan itu, kondisi kesehatan Zefanya terus menurun. Berat badannya bayi ini tidak bertambah, malahan semakin merosot. Kondisi ini terus terjadi selama berbulan‑bulan sampai akhirnya akhir Agustus silam, kondisi kesehatan Zefanya semakin merosot dan harus dibawa ke RSUD Sam Ratulangi Tondano.

Saat dibawa ke rumah sakit, berat badan Zefanya hanya enam kilogram, padahal usianya hampir dua tahun. Tubuhnya sangat kurus, sehingga sebagian besar tulangnya terlihat menonjol. Selama dirawat di rumah sakit, Zefanya hanya bisa menangis menahan sakit pada tubuhnya. Namun derita itu kini telah berakhir dan berganti duka bagi orang‑orang yang mencintainya.

Dalam rumah sederhana itu, Betty Politon (45), nenek Zefanya dari pihak ayahnya nampak berlinang air mata melihat cucu yang disayanginya telah meninggal. Seolah ada rasa bersalah dalam dirinya yang tidak bisa memperhatikan pertumbuhan cucu perempuannya itu. Dirinya berujar, awalnya mereka tidak mengetahui kalau Zefanya mulai menderita gizi buruk.

"Beberapa bulan terakhir saya selalu mengunjungi Zefanya di rumah kakek dan neneknya dari pihak ibu. Saya selalu membawa susu, makanan bayi, dan biskuit agar Zefanya bisa kembali sehat. Namun kenyataan berkata lain, karena bayi ini lebih dahulu dipanggil Tuhan," ujarnya.

Betty mengatakan, semua anggota keluarganya sangat kehilangan sosok bayi yang cantik dan ceria ini. Menurutnya, saat ini mereka hanya bisa menabahkan diri dan menerima kenyataan Zefanya telah meninggalkan mereka semua.

Berdasarkan keterangan Direktur RSUD Sam Ratulangi Tondano, dr Ani Suronoto mengatakan, Zefanya Sarapung meninggal karena infeksi akut pada perut balita tersebut.

Suronoto menjelaskan, pihaknya telah berupaya maksimal mengobati balita tersebut, namun kondisi infeksi yang terlalu parah dan kondisi badan yang terlalu kurus membuat upaya medis yang dilakukan tidak berdampak maksimal. Berat badan Zefanya saat dibawah ke rumah sakit hanya enam kilogram, padahal umurnya hampir dua tahun.

Kondisi tubuh Zefanya memang sangat memprihatinkan, karena tubuh mungilnya terlihat seperti kulit bungkus tulang. Hampir semua tulangnya terlihat menonjol keluar.

"Bayi itu menderita infeksi akut pada bagian perut. Infeksi ini dikarenakan gizi buruk yang telah berlangsung lama. Untuk membantu keluarga, kami mengratiskan semua biaya berobat semala di rumah sakit," ujar Suronoto.
=================================================================

Waktu membaca berita ini, dada serasa sesak...di tanah yang berlimpah berkat, tanah Minahasa ternyata masih ada juga bayi yang menderita gizi buruk. Orangtua sang bayi tak bisa memberikan gizi yang baik untuk anaknya karena kekurangan keuangan.

Sempat bertanya dalam hati, apakah program pemberian makanan tambahan yang sering dilakukan oleh Dinas Kesehatan, menyentuh hingga ke masyarakat bagian bawah? Atau jangan-jangan program ini hanya sekedar program, dananya dicairkan tapi tidak dilaksanakan.

Mari berdoa agar tidak ada lagi bayi di tanah Sulawesi Utara ini yang mengalami gizi buruk.

Kamis, 08 September 2011

Galau.....



Kata ini lagi 'happening' di dunia maya apalagi bagi para pengguna jejaring sosial. Setiap kali melihat time line Twitterku, ada saja yang menulis kalau mereka sedang galau. Gak tua, gak muda, semuanya sering menulis kata galau.

Sumpah...awalnya aku bingung dengan kata ini. Karena rasa penasaran, akhirnya aku pun mencari arti kata ini di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menjadi "Kitab Sakti" untuk para editor.

Kaget....saat pertama kali melihat arti kata ini pada baris pertamanya. Menurut KBBI, galau berarti sibuk beramai-ramai. Nah loh...bingung? So pasti, karena kalau dilihat dari twit teman-teman, mereka lebih menggambarkan arti galau itu dengan sedih.

Untungnya ada penjelasan berikutnya dari KBBI. Ternyata galau itu bisa juga berarti kacau tidak keruan (pikiran). Hmmm.... Akhirnya aku mengerti juga.

Sejak awal, ingin sekali menggunakan kata ini. Tapi karena masih belum mengerti arti yang sebenarnya, maka niat itu diurungkan. Baru dipergunakan ketika mendapat penjelasan dari sang kitab sakti KBBI.

Sekarang, sejak tahu artinya, kalau perasaan lagi tidak menentu, aku tak sungkan menggunakan kata "Galau". Meskipun beberapa teman sering kritik kalau mereka melihat "kicauan kegalauanku" di garis waktu Twitter.

Rabu, 07 September 2011

Keluar dari Zona Nyaman....

Keluar dari zona nyaman....yup kalimat ini menjadi "trending topic" pembicaraanku dengan Fatchur, Jumat (19/8) dini hari.

Berada di zona nyaman memang membuat orang terlena. Tapi tanpa kita sadari bahwa justru di zona nyaman inilah ada begitu banyak hal yang dapat membuat kepekaan kita berkurang. Mungkin karena terlalu berpikir bahwa everything gonna be alright kalau kita ada di zona ini.

Ada banyak contoh kasus. Nazaruddin misalnya. Berada di zona nyaman sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat. Si Udin ini berpikir ketika dia berada di bawah "perlindungan" partai penguasa maka sekalipun dia melakukan kesalahan pasti akan dibela Sang Penguasa. Hehehehehehehe....

Oke...sebenarnya kalimat ini keluar saat aku dan Fatchur membicarakan mengenai rencana resignnya dia dari kantor yang sekarang. Memang benar kantor yang sekarang merupakan "zona nyaman". Gaji memadai, diberi fasilitas pendukung, kerja santai (untuk seorang desain grafis). Tapi karena kenyamanan yang diberikan itu, kreatifitasnya bisa terbunuh.

Keluar dari zona nyaman, tak hanya membutuhkan pemikiran yang panjang, tapi juga memerlukan kenekatan. Yah...harus nekat. Bayangkan saja, selama bertahun-tahun menikmati kenyamanan, sekarang harus keluar. Berusaha untuk memulai dari awal.

Tapi ketika kita keluar dari zona nyaman, kita akan belajar untuk lebih hati-hati, kita akan belajar untuk bertahan, dan kita pasti tak akan bergantung pada sesuatu.

Lihatlah Rajawali yang menggoyangkan sarangnya untuk melatih anaknya terbang. Bukan untuk mencelakakan anaknya, tapi untuk membuat para rajawali kecil itu berani menghadapi badai......

Better to Give than to Take


Ada satu hal yang mesti kita belajar,yaitu soal memberi atau giving. I dunno why this idea come up in my mind,but i think its true.

Salah satu hal buat menghancurkan rasa egonsentrik kita yang guede banget adalah dengan memberi.

So, giving is fun. And actualy, dengan memberi kamu sedang menerima. Because when you give,you will receive.

Dalam semua hal, for example dalam masalah hubungan antar temen atau even pacar. I say this : lebih berharga orang yang memberi daripada menerima.

Dan yang namanya memberi ada bermacam-macam.

Ada yang suka memberi tapi dengan motif supaya kepuji,ada juga yang memberi karena gak enak.

Nah ada juga yang memberi dengan tujuan menghina,tapi yang paling sensasional adalah waktu kamu memberi dengan tulus.

Memberi dari hati pasti gak akan ngarepin balasan. Dan itu yang perlu kita belajar hari-hari ini buat mengencourage orang-orang sekililing kita. Show them that you care !

Dan yang namanya memberi,bukan cuma sebatas hadiah mahal ato berlian dan emas berkilo-kilo.

Tapi mulai dari yang simple banget, give time to listen, give time to praise someone today, give letter for encouragement, or maybe sms or send Blackberry Messenger (tapi bukan broadcast message yah) , or maybe a call just to say "hello", atau some other creative idea to make this world better place to live.

Senin, 15 Agustus 2011

Mengapa Aku Harus Mengeluh?


Salibku tidak terlampau berat. Jalanku tidak terlalu sukar.
Karena Yesus, Gembalaku yang baik berjalan disisiku.Semuanya ini memadai bagiku.
Walaupun aku kesepian, aku tahu aku tidak sendiri , karena Yesus adalah Rajaku yang mengasihi aku sebagai milik-Nya.
Walaupun aku letih lesu dan menginginkan perlombaanku segera berlalu, Tuhan hanya akan mengakhirinya bila tugasku di dunia ini telah selesai.
Oleh sebab itu, biarlah aku berhenti mengeluh tentang “beban kekhawatiran”ku, karena Allah akan senantiasa meringankannya bila beban itu telah sedemikian berat untuk dipikul.

Namun, bila IA tidak mengangkat bebanku, IA akan memberikan kepadaku kekuatan untuk menanggungnya, karena Allah dalam kasih dan kemurahan-Nya senantiasa dekat dan siap menolongku.




Ya Tuhan, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukanya bagi kami. Yesaya 26:12




Gk tau siapa penulisnya...tpi tulisan ini sungguh keren ^^....tulisan ini memberiku kekuatan ketika Papaku dirawat di rumah sakit. Saat itu, semua upaya sudah ku kerahkan untuk menyembuhkan papa...jangan ditanya berapa banyak uang yang sudah dikeluarkan...Saat itu, rasanya pengen mengeluh sama Tuhan..."Kayaknya Tuhan gak adil ya sama aku"....tapi untunglah aku menemukan tulisan ini....

Dan IA menjawab doaku dengan cara yang ajaib, yang tak pernah terpikirkan oleh akal sehatku...





Minggu, 14 Agustus 2011

Dreams Come True

Pernah dengar mottonya Agnez Monica yang Dream, Believe, and Make it happen? Yup...aku sudah mencobanya...Sejak kecil selalu bermimpi agar aku bisa menjadi seorang jurnalis. Saat masih kecil senang banget kalau lihat orang lagi membaca berita trus live report. Bukan hanya keren tapi sepertinya menantang. Waktu kecil aku punya news anchor favorit heheheheh ada Helmi Yohanes yang sekarang sudah di Voice America, terus ada Dana Iswara (dulu sering banget bawain Buletin Siang), Coreta Kapjos (the most news anchor on TVRI ), dan Desi Anwar (senior journalist Metro TV). Kalau lihat mereka tampil...mau apapun acaranya pasti langsung menghentikan kegiatan trus lihat mereka...hehehehehe..

Meniru gaya mereka saat membacakan or live report? So pasti dilakukan. Waktu kelas 6 SD, guru disekolah mengadakan lomba meniru pembaca berita. Langsung saja aku mendaftarkan diri. Waktu itu kasus yang paling hangat dibahas media adalah mengenai penyerangan Organisasi Papua Merdeka di beberapa daerah Papua. Beberapa teman membawakan berita soal selebrita dan bahkan ada yang membawakan berita olahraga, hanya diriku yang memberanikan diri membawakan berita tersebut. Mengikuti gaya openingnya Desi Anwar saat membawakan Seputar Indonesia, aku pun tampil di depan kelas....Tarraaaaaaa....berkat berita OPM aku bisa menang..
Beberapa saat keinginan untuk menjadi seorang jurnalis terhenti karena terpengaruh dengan kondisi pergaulan. Aku kepingin menjadi seseorang yang sukses di dunia teater...Hmmm ternyata hasrat untuk menjadi seorang jurnalis itu gak bisa ditahan. Berbagai referensi soal jurnalis selalu menjadi sasaranku ketika masuk perpustakaan ataupun toko buku. Tahun 2004, rasa itu makin kuat.

Saat itu ada penerimaan menjadi announcer di sebuah radio anak muda di kota Manado. Memberanikan diri untuk melamar disitu, dalam hati berpikir siapa tau dari sini bisa menjadi batu loncatan. Ternyata saat itu aku gagal, tapi aku tak putus asa. Berbagai workshop jurnalis yang digelar Liputan 6 aku ikut, berbagai lomba pun aku ikuti, tapi memang belum beruntung hehehehehehehe....
Dalam hati selalu ditanamkan bahwa "AKU HARUS MENJADI JURNALIS"...Tahun 2006 di gereja GBI Toar, ada teman yang ternyata seorang wartawan radio. Aku gak pernah tau kalo selama ini dia seorang wartawan. Hmm pikirku, wahhh kesempatan nih...aku bisa belajar banyak dari dia. Tapi saat itu pikiran teman² dekatku laen..Aku dan beberapa teman di pemuda berinisiatif untuk membuat buletin khusus pemuda. Awalnya hanya kami bertiga, temanku yang wartawan itu belum bergabung karena dia masih sibuk dengan pekerjaannya (yaa dan akhirnya kutahu betapa sibuknya kalau jadi wartawan hahahahaha)..

Dari sinilah aku mulai mengembangkan kemampuan menulis, kemampuan mewawancara orang hehehehehehe...saat melihat hasil karyaku, temanku yang wartawan itu ngomong kalau aku punya bakat, sayang kalo gak dikembangkan. Akupun jadi tambah bersemangat. Setiap hari selalu melihat koran lokal, mencari tahu teknik-teknik penulisan dari koran lokal tersebut dan apakah ada penerimaan menjadi wartawan. Sayang...untuk menjadi wartawan syaratnya haruslah Sarjana. Aku langsung bertekad untuk menyelesaikan sarjana...
Februari 2008, koran paling tua di kota ini membuka lowongan menjadi seorang reporter. Kala itu, aku yang menjadi staf pengajar di Primagama mencoba memberanikan diri untuk mengirimkan lamaran ke redaksi koran tersebut. Ternyata aku dinyatakan lolos berkas dan harus mengikuti beberapa tes diantaranya tes tulisan dan tes kesehatan. Karena satu dan lain hal aku tak mengikuti tes kesehatannya. "Mungkin kali ini belum berjodoh" ucapku dalam hati.

Ya benar saja...selang dua bulan, sebuah media baru membuka lowongan untuk posisi yang sama. Aku mengirimkan lamaranku, sambil berharap semoga mendapat respon. Tiga hari kemudian, aku ditelpon untuk diinterview. Syukurlah interviewnya berjalan lancar. Rasa tidak percaya diri pun muncul. Bagaimana tidak, ratusan pelamar dan kebanyakan memiliki kenalan dengan media tersebut, atau mereka dari latar belakang jurnalistik. Empat hari sejak interview, ditelpon untuk mengikuti training sebagai wartawan....
Yeah akhirnya....Dreams come true....Belajar banyak soal teknik-teknik penulisan dari para pemateri yang sudah berpengalaman, bahkan ada yang sudah lebih dari 15 tahun menggeluti profesi sebagai wartawan. Karena teknik penulisanku yang dianggap baik, aku ditugaskan untuk meliput aktifitas di seputaran Kejaksaan, Pengadilan....ya....dan akhirnya aku bergaul dengan yang namanya HUKUM. Hingga akhirnya karena alasan untuk mengembangkan karir, aku pindah dari media tersebut ke media yang memiliki brand lebih baik. Ya tentu saja, dengan management yang lebih baik pula. Di media yang baru, ternyata aku dikenalkan dengan gaya penulisan yang lebih baik lagi...

Ya....tiga tahun sudah aku bekerja sebagai seorang jurnalis di Tribun Manado...tetap belajar...belajar...belajar.....


So....jangan takut untuk bermimpi, percaya dan wujudkanlah mimpi itu....^^

Rabu, 10 Agustus 2011

The Art of Love


Ngomongin soal cinta,gak akan pernah ada abisnya. Yang namanya cinta ini sendiri banyak menciptakan comment2,juga gosip2. Kadang ada yang bilang kalo "love hurts",yang lain bilang love is beatiful thing,n some band sang the song "Too much love will kill you".

Tapi tetap yang namanya anak muda selalu mencari "where is the love". Unik banget ya,satu hal yang seringkali bikin kita bingung,tapi selalu kita cari-cari.

Well itulah yang disebut human nature. Naturenya manusia emang ingin dicintai, and that is so normal and its ok with that.

I believe that setiap hari,setiap waktu,setiap kejadian merupakan kesempatan buat kita belajar tentang hidup,tentang cinta. Since love become the greatest need and also the greatest problem in the world.,so kamu mesti tau seninya mencintai dan dicinta.

"Seni" merupakan hal yang paling sensasional yang pernah ada di muka bumi ini. You know what? Karena seni adalah ekspresi. Love has a face, and each face has an expression, and that expression is an ArT. So mari belajar soal The Art of Love supaya kita bisa mencintai dengan benar dan dicintai dengan benar. Its fascinating ! Love can move a mountain,love can walk on the water,love flows in every hearts, and change the world.

Perlu digaris bawahi,kalo cinta bukan cuma antar pasangan aja,tapi juga antar sahabat,sama parents kita,our brothers,sister,teachers,sama orang-orang di luar sana yang membutuhkan, and actually its for everybodi.

So, while you reading this,jangan cuma fokus ama pacar loe,tapi juga sama orang-orang di sekeliling loe....

Selasa, 09 Agustus 2011

Anjing dan Kita


Ini sebenarnya catatan teman baikku Mougly BM...tapi aku suka sama tulisan ini..emang terjadi di sekitar kita loh....


Anjing dan Kita


Kita kadangkala melontarkan nama binatang ini ketika “tensi darah naik”,
Bahkan tak jarang kita mengumpamakan seseorang dengan binatang yang dianggap paling hina dan diharamkan ini ….

Namun sadarkah kita, dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bersikap maupun berinteraksi kita tidak lebih dari binatang ini,
Mulai dari mengendus, menjilat hingga menggonggong kerap kali kita lakoni untuk biasa bertahan hidup

Di dunia Politik sikap ini sudah menjadi hal yang lumrah dan mungkin harus dilakukan, malah menurut saya bukan hanya mengendus, menjilat dan menggonggong yang harus dilakukan namun saling gigit menggigit juga harus dipraktekkan layaknya anjing menggigit tulang atau memperebutkan sesuatu

Bukan hanya dalam dunia Politik, dalam roda pemerintahan sikap dan prilaku anjing harus diperagakan jika ingin mendapat posisi yang strategis,
Jadi sudah menjadi hal yang lumrah jika di tatanan birokrat ada sejumlah pejabat yang setiap hari mengendus mencari tahu situasi dan perkembangan, setelah mengetahui arah dan sasaran maka jilat menjilat dimulai layaknya anjing menjilat majikannya untuk mendapatkan belaian atau pujian kendati hasil kerja tidak sesuai dengan lembutnya atau halusnya jilatan….

Itu mengendus dan menjilat. Sedangkan menggonggong juga menjadi hal yang lumrah, dimana kita tidak akan berhenti berteriak dan berkoar-koar sebelum apa yang kita inginkan tercapai, jika perlu suara semakin ditinggikan bahkan tidak menutup kemungkinan media publikasi dimanfaatkan agar lolongan semakin tersebar….

Namun setelah jabatan atau apa yang dicita-citakan terwujud. Gonggongan akan hilang dengan sendirinya dan mulai menikmati hasil dari yang katanya “jerih payah” walau hanya sesaat, dan ketika semua dirasa habis maka lolongan akan kembali terdengar.

Untuk itu jika kita ingin sukses dalam meniti karir alangkah lebih baik belajar kepada anjing dan mempraktekkan segala tingkah lakunya. Jadi kita dengan anjing tidak jauh beda….sama-sama mengendus, menjilat, menggonggong serta menggigit dalam bertahan hidup…..

mungkin yang membedakan hanya wujud saja, namun dalam bersikap kerap kali kita tidak lebih dari binatang...Anjing...